Jumat, 17 Mei 2013

Operasi Plastik Menjadi Kebudayaan di Korea Selatan


Di Saat berbagai negara berlomba menyajikan keindahan alam, wisata rohani atau belanja untuk menarik para turis, Korea Selatan menawarkan paket wisata yang berbeda, operasi plastik.

Layanan operasi plastik berkembang pesat di Korea dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Bayangkan, 6 dari 10 penduduk Korea mulai usia belasan tahun hingga manula pernah menjajal layanan ini.

Sekitar 70% dari mereka perempuan, sementara 30% lainnya adalah laki-laki. Alasan mereka beragam, dari sekadar memancungkan hidung, melangsingkan badan, sampai rela melakukan operasi pelebaran kelopak mata hanya agar bisa menggunakan eye shadow.

“Dalam waktu lima tahun, tren operasi plastik untuk keperluan kecantikan berkembang sangat pesat di Korea dan terus meningkat setiap harinya,” ujar Jee Hee Lee, Project Manager Nu Plastic Surgery, salah satu penyedia layanan operasi plastik terkemuka yang berlokasi di pusat kota Seoul.

Lee mengatakan, pihaknya menangani 2 sampai 3 operasi plastik setiap hari di luar pelayanan kecantikan lainnya seperti suntik botoks yang bertujuan untuk menghilangkan kerutan dan mengencangkan wajah. “Kami hanya memiliki satu orang dokter ahli bedah plastik, jadi kami memang membatasi jumlah operasi per hari,” terangnya.

Diungkapkan Lee, meningkatnya permintaan operasi plastik di kalangan warga Korea berusia 20-50 tahun lantaran mereka ingin tampil rupawan seperti layaknya para bintang drama asal “Negeri Gingseng”.

Hampir di setiap drama Korea, sosok pemeran utama perempuan atau laki-laki digambarkan memiliki hidung yang mancung, mata lebar, dan postur tubuh ideal. Tidak hanya itu, setiap hari, warga juga disuguhi berbagai tayangan televisi, baik iklan maupun hiburan, yang menampilkan sosok-sosok selebritas yang secara fisik nyaris sempurna.

Tingkat kesejahteraan rakyat Korea yang relatif mumpuni dengan rata-rata pendapatan perkapita US$16 ribu menjadikan operasi plastik untuk kecantikan bukan barang mahal.

Kondisi ini berbeda dengan Indonesia, kendati setiap hari kita dicekoki sinetron, kita akan berpikir berulang kali untuk melakukan permak wajah atau tubuh.

Lee mengatakan, dokter-dokter bedah plastik di Korea sangat berpengalaman lantaran tingginya permintaan membuat mereka terbiasa menangani berbagai macam kasus.

Selain itu, harga operasi plastik di Korea sangat kompetitif dibandingkan negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Kanada, Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Sebagai perbandingan, harga facelift di Korea US$6.650 sementara di AS berkisar antara US$7000-15 ribu, di Singapura US$7,500, di Malaysia US$6.400 dan di Thailand US$5000

1 komentar:

  1. Mungkin itu sebabnya operasi plastik jadi suatu kebudayaan di Korea sehingga ahli operasi plastik semakin banyak dan orang Indonesia banyak yang melakukan operasi plastik disana

    BalasHapus